Senin, 24 November 2014

Hutang Tingkat Dewa

Hutang Tingkat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku terus berlari menerobos hutan cemara, entah berapa lama aku berlari aku tak tahu pasti. Yang kurasa nafasku sudah hampir habis. GEDEBUGG… aku terjatuh. Kuarahkan pandangan kesekelilingku, rupanya aku sudah keluar dari hutan cemara tadi. Kini yang tampak oleh mataku adalah lapangan yang maha luas, lebih tepatnya adalah gurun pasir. Tidak ada sebatang pohonpun tumbuh disitu. Perlahan kucoba berdiri, badan ini terasa remuk dan ototku kaku. Dengan sisa tenaga yang ada aku berjalan pelan, setapak demi setapak menyusuri lautan pasir.

“Tuhan dimanakah aku? dimana istri dan anaku.” Batinku merintih. Sebelum berjalan di hutan cemara tadi, aku sedang bersama Santi istriku dan Asa anak lelakiku yang baru 8 tahun. Kami bertiga sedang menikmati liburan.
“Hai!” Aku menoleh kearah suara itu. Kulihat seorang perempuan 25 tahunan, rambutnya panjang hampir menyentuh tanah. Senyum manisnya menggembang saat aku menoleh kearahku.
“Ayo ikut aku.” Perempuan itu berkata, lalu meraih tanganku. Aku tak sanggup menjawab dan pasrah saat dia meraih tanganku. Kami melayang, melesat cepat di atas padang
... baca selengkapnya di Hutang Tingkat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 09 November 2014

Empat Obat Mujarab

Empat Obat Mujarab - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak muda. Ia telah berusaha memberikan dasar yang kokoh bagi keluarganya. Namun ia menemukan kekosongan di dasar sanubarinya. Ia dilanda kecemasan dan kehilangan arah hidup. Semakin hari situasinya semakin parah. Ia memutuskan untuk pergi ke dokter sebelum menjadi amat terlambat.

Setelah mendengarkan keluhannya, dokter memberikan empat bungkus obat sambil berpesan; ?Besok pagi sebelum jam sembilan pagi engkau harus menju pantai seorang diri sambil membawa ke empat bungkus obat ini. Jangan membawa buku atau majalah. Juga jangan membawa radio atau tape. Di pantai nanti anda membuka bungkusan obat sesuai dengan waktu yang tercatat pada bungkusannya, yakni pada jam sembilan, jam dua belas, jam tiga dan jam lima. Dengan mengikuti resep yang ada di dalamnya aku yakin penyakitmu akan sembuh.?

Orang tersebut berada di antara percaya dan ragu akan resep yang diberikan dokter. Namun demikian pada hari berikutnya ia pergi juga ke pantai. Begitu tiba di pesisir pantai di pagi hari, sementara matahari pagi mulai muncul di ufuk timur dan laut biru memantulkan kembali sinarnya yang merah keemasan itu, sambil deru ombak datang silih berganti, hatinya dipenuhi kegembiraan yang amat dalam.

Tepat jam sembilan, ia membuka bungkusan obat yang pertama. Tapi
... baca selengkapnya di Empat Obat Mujarab - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1